Kamis, 29 Juli 2010

Imunisasi Lengkap

IMUNISASI LENGKAP PADA BAYI

Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah penyakit dan kematian pada bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit menular yang sering terjadi.

Manfaat Imunisasi
- Untuk anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian.
Ibaratnya bibit tanaman, ia akan menjadi bibit yang baik, tumbuh dan berkembang menjadi pohon yang kuat, rindang dan berbuah lezat.
- Untuk keluarga
Menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit.
- Untuk negara
Memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat, menciptakan bangsa yang kuat dan produktif untuk melanjutkan pembangunan negara.

Sasaran Imunisasi
Kelompok yang paling penting untuk mendapatkan imunisasi adalah bayi, karena mereka yang paling peka terhadap penyakit.

Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
1. TBC (tuberkulosis atau batuk darah)
2. Difteri
3. Pertusis (batuk rejan atau batuk 100 hari)
4. Tetanus
5. Polio (kelumpuhan)
6. Campak (dabagen)


Waktu Pemberian Imunisasi
- BCG, DPT dan Polio harus mulai diberikan pada usia 2 bulan.
- BCG satu kali cukup.
- DPT diberikan 3 kali, masing-masing satu kali pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
- Polio diberikan 4 kali, masing-masing satu kali pada usia 2, 3, 4, 9 bulan.
- Campak cukup satu kali diberikan pada usia 9 bulan.

Efek Samping Imunisasi
- Kadang-kadang terjadi efek samping pada waktu imunisasi membangun kekebalan dalam tubuh bayi.
- Yang kadang-kadang terjadi, mungkin anak sedikit panas.
- Keadaan ini tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.

Tempat Memperoleh Imunisasi
- Posyandu
- Pondok bersalin desa
- Puskesmas
- Rumah bersalin
- BKIA
- Rumah sakit

Peran Tokoh Masyarakat
- Sebagai penyuluh
Meyakinkan tetangga bahwa penyakit berbahaya dapat dicegah dengan imunisasi.
Meyakinkan perlunya imunisasi lengkap bagi bayi mereka.
- Sebagai pengerak
Menggerakkan semua ibu yang mempunyai bayi untuk mendapatkan imunisasi lengkap.

Selasa, 20 Juli 2010

Jenis Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Jenis penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di Indonesia adalah :
a. Difteri
b. Pertusis
c. Tetanus
d. Tuberkulosis
e. Campak
f. Poliomielitis
g. Hepatitis B

Gejala Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

a. Difteri
Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae. Penyebarannya adalah melalui kontak fisik dan pernafasan. Gejala awal penyakit adalah radang tenggorokan, hilang nafsu makan dan demam ringan. Dalam 2-3 hari timbul selaput putih kebiru-biruan pada tenggorokan dan tonsil. Difteri dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan pernafasan yang berakibat kematian.

b. Pertusis
Disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari adalah penyakit pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Penyebaran pertusis adalah melalui percikan ludah (droplet infection) yang keluar dari batuk atau bersin. Gejala penyakit adalah pilek, mata merah, bersin, demam dan batuk ringan yang lama kelamaan batuk menjadi parah dan menimbulkan batuk menggigil yang cepat dan keras. Komplikasi pertusis adalah pneumonia bacterialis yang dapat menyebabkan kematian.

c. Tetanus
Adalah penyakit yang disebabkan oleh clostridium tetani yang menghasilkan neurotoksin. Penyakit ini tidak menyebar dari orang ke orang, tetapi melalui kotoran yang masuk ke dalam luka yang dalam. Gejala awal penyakit adalah kaku otot pada rahang, disertai kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku otot pada rahang, disertai kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam.
Pada bayi terdapat juga gejala berhenti menetek (sucking) antara 3 sampai dengan 28 hari setelah lahir. Gejala berikutnya adalah kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku. Komplikasi tetanus adalah patah tulang akibat kejang, pneumonia dan infeksi lain yang dapat menimbulkan kematian.

d. Tuberkulosis
Adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa (disebut juga batuk darah). Penyakit ini menyebar melalui pernafasan lewat bersin atau batuk. Gejala awal penyakit adalah lemah badan, penurunan berat badan, demam dan keluar keringat pada malam hari. Gejala selanjutnya adalah batuk terus menerus, nyeri dada dan mungkin batuk darah. Gejala lain tergantung pada organ yang diserang. Tuberkulosis dapat menyebabkan kelemahan dan kematian.

e. Campak
Adalah penyakit yang disebabkan oleh virus myxovirus viridae measles. Disebarkan melalui udara (percikan ludah) sewaktu bersin atau batuk dari penderita. Gejala awal penyakit adalah demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, konjungtivitis (mata merah). Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher, kemudian menyebar ke tubuh dan tangan serta kaki.
Komplikasi campak adalah diare hebat, peradangan pada telinga dan infeksi saluran nafas (pneumonia).

f. Poliomielitis
Adalah penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu dari tiga virus yang berhubungan, yaitu virus polio liar tipe 1, 2 atau 3. Secara klinis penyakit polio adalah anak di bawah umut 15 tahun yang menderita lumpuh layuh akut (acute faccid paralysis = AFP).
Penyebaran penyakit adalah melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam, nyeri otot dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit. Kematian bisa terjadi karena kelumpuhan otot-otot pernafasan terinfeksi dan tidak segera ditangani.

g. Hepatitis B
Hepatitis B (penyakit kuning) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang merusak hati. Penularan penyakit adalah secara horizontal yaitu dari darah dan produknya melalui suntikan yang tidak aman melalui tranfusi darah dan melalui hubungan seksual. Sedangkan penularan secara vertikal yaitu dari ibu ke bayi selama proses persalinan.
Infeksi pada anak biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala yang ada adalah merasa lemah, gangguan perut dan gejala lain seperti flu. Urin menjadi kuning, kotoran menjadi pucat. Warna kuning bisa terlihat pula pada mata ataupun kulit. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan menimbulkan pengerasan hati (Cirrhosis hepatis), kanker hati (Hepato cellular carsinoma) dan menimbulkan kematian.

Minggu, 18 Juli 2010

Lima Imunisasi Dasar Lengkap Sangat Penting

Bapak Ibu tentu ingin anaknya tumbuh kembang optimal, yaitu menjadi anak yang sehat, kuat, cerdas, kreatif, dan berperilaku baik. Untuk itu bayi harus diberi ASI saja tanpa tambahan lain (ASI Eksklusif) sampai umur 6 bulan, setelah itu dapat diberi makanan pendamping ASI yang bergizi baik. Selain itu bayi juga harus mendapat imunisasi dasar secara lengkap sebelum usianya 1 tahun.

Lindungi Bayi dengan L-I-L
Imunisasi adalah perlindungan yang paling ampuh untuk mencegah beberapa penyakit berbahaya. Imunisasi akan merangsang kekebalan tubuh bayi sehingga dapat melindungi dari beberapa penyakit berbahaya. Datanglah segera ke posyandu, puskesmas atau petugas kesehatan terdekat untuk melengkapi imunisasi dasar, yaitu hepatitis B, BCG, Polio, DPT dan campak. Walaupun sedang batuk, pilek atau mencret, bayi tetap boleh di imunisasi karena tubuh bayi mampu mebuat kekebalan, sehingga imunisasi tetap bermanfaat bagi bayi. Bila keluhan bertambah datanglah ke puskesmas atau dokter terdekat untuk mendapat obat. Bayi yang sedang minum antibiotik juga boleh di imunisasi dan tetap bermanfaat bagi bayi.
Kalau imunisasinya belum lengkap, segera minta dilengkapi walaupun umurnya sudah lewat dan tidak sesuai jadwal.
Ayo lindungi tumbuh kembang anak dengan Lima Imunisasi Dasar Lengkap (L-I-L) sebelum anak berusia 1 tahun.

Berikan Imunisasi Dasar Lengkap

Pentingnya Imunisasi

Bayi yang kelihatannya sehat belum tentu kebal terhadap serangan penyakit berbahaya. Membawa bayi kita ke posyandu atau tempat pelayanan kesehatan lainnya untuk mendapat imunisasi lengkap sesuai jadwal adalah wujud kasih sayang dan tanggung jawab melindungu buah hati tercinta.

Imunsasi Dasar lengkap
Pada masa awal kehidupannya, bayi sangat rentan terkena penyakit berbahaya, seperti penyakit saluran pernafasan akut, polio, kerusakan hati, tetanus, campak, dan banyak lagi penyakit berbahaya lainnya.
Anak yang terkena penyakit-penyakit tersebut memiliki resiko kematian yang tinggi. Jika tidak sampai meninggal dunia, serangan virus dari penyakit tersebut akan menyebabkan derita fisik dan mental berkepanjangan dan bahkan bisa menimbulkan cacat. Imunisasi dasar lengkap adalah pemberian 5 vaksin imunisasi sesuai jadwal untuk bayi di bawah usia 1 tahun.

Perlindungan Terhadap Penyakit Berbahaya
Pemberian imunisasi dasar lengkap berguna untuk memberi perlindungan terhadap penyakit-penyakit berbahaya. Dengan memberikan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal, tubuh bayi dirangsang untuk memiliki kekebalan sehingga tubuhnya mampu bertahan melawan serangan penyakit berbahaya.

Kamis, 15 Juli 2010

Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Pencegahan/perlindungan terhadap penyakit infeksi dihubungkan dengan suatu kekebalan, yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif. Kekebalan aktif adalah perlindungan yang dihasilkan oleh sistem kekebalan seseorang sendiri. Jenis kekebalan ini biasanya menetap seumur hidup. kekebalan pasif adalah perlindungan yang diberikan oleh zat-zat yang dihasilkan oleh hewan atau manusia yang diberikan kepada orang lain, biasanya melalui suntikan. Kekebalan pasif sering memberikan perlindungan yang efektif, tetapi perlindungan ini akan menurun setelah beberapa minggu atau bulan.
Dari penyakit menular yang telah ditemukan, sampai saat ini di Indonesia baru 7 (tujuh) macam yang diupayakan pencegahannya melalui program imunisasi yang selanjutnya kita sebut Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI / adverse event following immunization) adalah kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi, baik berupa reaksi vaksin ataupun efek simpang, toksisitas, reaksi sensitivitas, efek farmakologis, atau kesalahan program, koinsidensi, reaksi suntikan, atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan. Pada keadaaan tertentu lama pengamatan KIPI dapat mencapai masa 42 hari (artritis kronik pasca vaksinasi rubella), atau bahkan sampai 6 bulan pada pasien immunodefisiensi pasca vaksinasi campak dan polio paralitik serta infeksi virus polio vaccine strain non imunodefisiensi.

Program Imunisasi

Program imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective dan telah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Dengan program ini, Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974. Selain itu dengan telah diperluasnya program imunisasi menjadi program pengembangan imunisasi sejak tahun 1977, angka kesakitan dan kematian akibat PD3I sudah dapat ditekan.